Proses penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah masih berlangsung. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah telah membentuk tim satuan tugas (satgas) Penanganan Satwa Liar untuk melepaskan ban yang membelit leher buaya berukuran empat meter tersebut. Pada 2018 lalu, BKSDA Sulawesi Tengah sempat menggandeng ahli satwa untuk melakukan proses penyelamatan buaya berkalung ban.
Saat itu, BKSDA Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Panji Petualang dan Organisasi Non Pemerintah (NGO) asal Australia. Namun, usaha tersebut belum juga berhasil. Terbaru, BKSDA Sulawesi Tengah menggandeng dua ahli buaya asal Australia untuk bergabung dengan Tim Satgas Penanganan Satwa Liar.
Yakni, Mattew Nicolas Wright atau Matt Wright dan Chris Wilson. Pada Selasa (11/2/2020) lalu, Tim Satgas Penanganan Satwa Liar memasang perangkap besi yang berisikan umpan dan berukuran 3 x 1,2 meter di sekitar Jembatan Palu II, di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Palu. Lokasi tersebut diyakini sebagai tempat buaya berkalung ban kerap menampakkan diri.
BKSDA Sulawesi Tengah juga menggunakan drone untuk mengirim umpan ke tengah sungai agar dapat memancing kemunculan sang buaya berkalung ban. Umpan tersebut berupa seekor ayam. Diharapkan, pengiriman umpan ayam dengan drone tersebut dapat membuat buaya menampakkan diri.
Sehingga dapat diketahui lokasinya dan tim penyelamat bisa melakukan penyelamatan buaya berkalung ban. Meski begitu, upaya ini juga belum berhasil. Buaya yang diduga sudah terlilit ban pada lehernya sejak sebelum tahun 2016 tersebut tidak mudah ditangkap.
Hal ini diakui oleh sang ahli buaya asal Australia, Matt Wright dan Chris Wilson. Dilansir tayangan Kompas TV Live, buaya berkalung ban lolos dari harpun Matt Wright pada Jumat (14/2/2020) malam. Padahal, sebelumnya buaya berkalung ban sempat berhadapan dengan harpun tersebut.
Sehingga, upaya penyelamatan lagi lagi tak membuahkan hasil. Pada hari keempat, proses pencarian buaya berkalung ban sebenarnya hampir berhasil. Sang buaya berkalung ban sempat berenang di permukaan air sungai.
Matt Wright dan Chris Wilson pun menanti saat yang tepat untuk melemparkan harpun. Matt sempat melemparkan harpunnya dua kali, tetapi gagal, karena sang buaya kembali masuk ke dalam sungai. Rekan Matt Wright, Chris Wilson, mengakui proses penangkapan buaya berkalung ban ini sangat sulit.
Belum lagi, banyaknya warga yang berkumpul semakin mempersulit proses evakuasi. "Ini menjadi penangkapan yang sulit. Saat buaya muncul di sungai, sempat dipancing dengan umpan ayam dan bebek. Tetapi, tidak berhasil," kata Chris Wilson. "Apalagi saat buaya akan ditangkap, warga berkumpul, berteriak, dan mengambil foto. Meski kondisi ini menarik, buaya tersebut jadi kabur," lanjutnya.
Ahli sekaligus pemerhati buaya asal Australia Matthew Nicolas Wright (Matt Wright) dan Chris Wilson, bergabung dengan tim penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu. Keduanya bergabung atas surat keputusan Direktur KKH Kementerian LHK kepada Kepala Balai KSDA Sulawesi Tengah Nomor : 8.110/KKH/AJ/KSA2/02/2020 tanggal 10 Februari 2020. Izin yang diperoleh kedua ahli buaya dari Australia itu diperoleh setelah keduanya melakukan observasi di habitat buaya berkalung ban di Sungai Palu pada Minggu, 9 Februari 2020 lalu.
Setelah melakukan observasi, salah seorang dari mereka yakni Matthew Nicolas Wright berangkat ke Direktorat KKH dan berhasil mengantongi izin. Kini, masa tugas Matt Wright dan Chris Wilson telah berakhir dan keduanya kembali ke negara asal mereka, Australia. Melalui unggahan pada Sabtu (15/2/2020) di akun Instagram BKSDA Sulteng, Chris Wilson menyampaikan terima kasih setelah delapan hari bergabung dengan Tim Satgas Penanganan Satwa Liar untuk menyelamatkan buaya berkalung ban.
Chris Wilson juga berharap, semoga buaya tersebut bisa segera terselamatkan. Tim BKSDA Sulawesi Tengah pun ikut balas mengucapkan terima kasih. Sementara itu, di akun Instagramnya, Matt Wright mengungkapkan betapa dia sudah mendapatkan perjalanan yang hebat dalam upaya penyelamatan ini.
Ia merasa senang telah membagikan ilmu kepada tim dan menunjukkan cara menangkap dan melepaskan buaya air tawar dengan metode yang tepat. Matt Wright mengungkapkan, dirinya sangat berharap semoga buaya berkalung ban dapat segera diselamatkan. Selain itu, Matt Wright sangat bersemangat karena telah menjadi bagian dari tim penyelamatan buaya berkalung ban.