Tiga pasien pertama positif virus corona atau Covid 19 telah dinyatakan sembuh dan menghadap ke publik. Pasien 01, 02, dan 03 itu terlihat tersenyum dan bersemangat saat Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan mereka telah berhasil melawan virus yang sempat menjangkit tubuh mereka. Dalam tayangan live KompasTV, ketiga orang tersebut berdiri berjajar dan mengenakan kebaya.
Ketiganya merupakan perempuan dan sempat dirawat di RSPI sulianto Saroso. Dua di antara pasien tersebut merupakan ibu dan anak. Terawan menyerahkan hadiah kepada tiga mantan pasien virus corona itu.
Hadiah tersebut terbilang unik sebab berasal dari Presiden Joko Widodo. Terawan memberikan termos berwarna silver yang ternyata isinya adalah jamu. Termos tersebut berjumlah dua. Dua orang berbagi satu termos karena tinggal satu rumah.
"Jamu dari ramuan Bapak Presiden, supaya dapat menjaga daya tahan tubuh, supaya sehat terus," kata Terawan. Terawan mengatakan Jokowi berpesan agar jamu tersebut diminum agar ketiganya dapat menjaga kesehatan. Termos berisi jamu itu diterima oleh ketiga wanita tersebut.
Mereka tersenyum dan tampak gembira. Bahkan satu di antara mereka sempat mengacungkan termos dengan semangat. Seperti diberitakan sebelumnya, pasien 01 diduga tertular virus corona dari WNA asal Jepang. Mengutip Kompas.com, pasien 01 merupakan perempuan dan WNI yang berusia 31 tahun.
Ia bertemu dengan WNA Jepang di sebuah klub dansa pada 14 Februari 2020. Pasien 02 merupakan ibu dari pasien 01. Ia berusia 61 tahun.
Kasus 01 dan 02 diumumkan Presiden Jokowi pada Senin (2/3/2020). Kedua pasien tersebut merupakan penari dan penggiat seni. Pasien 03 masih berhubungan dengan klaster kasus 01.
Ia merupakan wanita berusia 33 tahun. Pasien 03 memiliki keluhan batuk, flu, dan suhu tubuh 37,6 derajat. Anda harus memahami gejala virus corona dan segera mengecek kesehatan bila merasa gejala serupa.
Mengutip Kompas.com, WHO mengatakan gejala penderita virus corona adalah batuk, sesak napas, hingga mengalami kesulitan bernapas. Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Mereka yang meninggal biasanya memiliki penyakit bawaan yang parah sehingga menyebabkan kondisi menjadi sangat kritis.
Sebuah studi yang dilakukan terhadap sekitar 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, mengidentifikasi pola khas gejala terkait Covid 19. Sekitar 99 persen pasien mengalami demam dengan suhu tinggi, sedangkan lebih dari setengahnya mengalami batuk kering. Adapun sepertiganya mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas. Penelitian lain yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit China menunjukkan, sekitar 80 persen kasus virus corona ringan.
Sementara itu, 15 persen pasien menderita kasus yang parah, dan 5 persen menjadi sakit kritis. Berikut gejala virus corona dari hari pertama hingga hari ke 17. Pasien mengalami demam. Tubuhnya mungkin juga mengalami semacam kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Ada pula yang mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya. Ada pasien yang mengalami kesulitan bernapas. Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.
Pada hari ke 7, menurut penelitian Universitas Wuhan, ini merupakan waktu rata rata pasien masuk ke rumah sakit. Pada pasien yang mengalami kondisi parah, sekitar 15 persen mengalami sindrom gangguan pernapasan akut. Saat ini terjadi, cairan telah memenuhi paru paru, dan sering kali berakibat fatal.
Ketika gejala memburuk, pasien akan dibawa ke ICU. Biasanya, mereka mengalami gangguan pada bagian perut, dan kehilangan nafsu makan. Pada rentang waktu ini, sebagian kecil meninggal, yakni 2 persen.
Setelah menjalani perawatan selama lebih kurang 2,5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya sembuh dan keluar dari rumah sakit. Namun, ada pula penderita yang tidak menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih. Gejala awal pada sebagian orang tidak muncul tepat setelah mereka terinfeksi.
Ahli epidemi University of Texas, Lauren Ancel Meyers, mengatakan, gejala yang muncul akan terlihat seperti pneumonia atau paru paru basah. Kendati demikian ada perbedaan pneumonia dengan penyakit yang ditimbulkan virus corona. Ahli radiologi Thomas Jefferson University, Paras Lakhani, mengatakan, keduanya dapat dibedakan dari caranya memburuk dari waktu ke waktu.
Pneumonia biasanya tidak berkembang dengan cepat. Pasien yang menderita pneumonia di antaranya akan diobati dengan antibiotik dan pasien akan stabil hingga kemudian mulai membaik. Namun, pasien positif virus corona kondisinya bisa semakin memburuk, bahkan setelah mereka menerima perawatan.