<div ><div id='Informasiawal'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> – Maskapai dagang Belanda di Hindia Timur atau Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) dibubarkan pada 31 Desember 1799 karena bangkrut. Aset Vereenigde Oost Indische Compagnie kemudian diambil alih oleh Pemerintah Belanda.
VOC yang didirikan pada 20 Maret 1602 ini sempat menjadi maskapai dagang tersukses di dunia pada abad ke 17 dan ke 18. Dengan berlimpahnya modal untuk membiayai berbagai operasi militer, VOC berhasil menegakkan dirinya sebagai pemain utama dalam perdagangan rempah rempah sedunia.[ ] Nusantara atau Indonesia sempat menjadi koloni utama maskapai dagang Belanda ini sebelum diambil alih Pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada awal abad ke 19.[ ]
<div ><div id='Pendirian'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Pada abad ke 16, Provinsi Bersatu Belanda mulai meluaskan perdagangannya di seberang lautan. Meskipun sudah mendapatkan banyak modal dari perdagangan mereka di Eropa, para pedagang Belanda tetap mencari kesempatan baru untuk berinvestasi.
Jalur perdagangan laut antara Eropa dan Asia sudah ada, namun didominasi Portugis. Pada 1596, sekelompok pedagang Belanda mencoba mematahkah dominasi tersebut. Sebuah ekspedisi dengan empat kapal yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman mendarat di pelabuhan lada utama di Jawa, yakni Banten, pada tahun yang sama.
Mereka kemudian terlibat perselisihan dengan Portugis dan pribumi Indonesia dan kembali ke Belanda. Namun, mereka berhasil membawa banyak rempah rempah yang sangat menguntungkan. Berbagai kelompok dagang Belanda mulai mencoba berlayar ke Indonesia, beberapa di antaranya mencapai Maluku dan mendapat hak pembelian rempah rempah di sana
Karena kompetisi di antara para pedagang meningkat, keuntungan dari perdagangan baru ini terancam. Untuk menyelesaikan masalah ini, pemerintah Belanda menginisiasi pendirian sebuah maskapai dagang bersama di Hindia Timur yang memberikan monopoli atas perdagangan Asia. Maskapai ini didirkan pada 20 Maret 1602 dan bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
Pos dagang permanen pertama VOC ada di Banten dan pada 1611 ada pos lain yang didirikan di Jayakarta. VOC membentuk sebuah jabatan bernama Gubernur Jenderal yang bertugas mengendalikan aktivitas mereka di Asia. Pada masa Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, Batavia dijadikan sebagai markas VOC.[ ]
<div ><div id='Aktivitasdagangdanpenaklukan'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Pada 1625, VOC mempekerjakan 4.500 orang Eropa di Asia dan memiliki pos dagang di Formosa, Jepang, Tiongkok, Siam, Burma, India, Sri Lanka, Persia, dan Tanjung Harapan. VOC sudah memiliki 18.000 pekerja pada 1700 dan meningkat jadi 24.500 pada 1750.
Jumlah orang Eropa yang pergi ke Asia menggunakan kapal VOC juga meningkat. Puncaknya, ada 85.500 orang dibawa ke Asia menggunakan kapal VOC pada 1760 1770. Dari tahun 1602 1795, hampir sejuta orang Eropa mencapai Asia dengan bantuan VOC.
Mayoritas dari mereka adalah prajurit dan pelaut. Jumlah kapal yang digunakan VOC mencapai puncaknya pada 1725, yakni 161 kapal. Karena jumlah kapal dan orang orang VOC di Samudra Hindia dan Laut Tiongkok sedikit, mereka harus menggunakan strategi yang efektif untuk mendominasi perdagangan jarak jauh.
Untuk itu mereka melakukan serangkaian penaklukan dan perjanjian. Setelah menaklukkan Ambon (1905) mereka mengadakan perjanjian dengan sultan Ternate akhirnya menguasai pulau cengkeh tersebut pada 1683. Pada 1621 VOC menaklukkan pusat pala di Kepulauan Banda dan pada 1641 Malaka jatuh ke tangan VOC.
Gubernur Jenderal Jan Coen juga meluaskan kekuasaannya di Formosa (Taiwan), Sri Lanka, Koromandel, Malabar, dan Tanjung Harapan. Selain itu, mereka juga mulai menguasai beberapa wilayah di Jawa. VOC akhirnya berhasil mendominasi perdagangan rempah rempah dunia.
Sebagai tambahan, mereka juga bergerak di bidang perdagangan tekstil.[ ] <div ><div id='Mengalamikebangkrutandandibubarkan'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Salah satu penantang utama VOC dalam perdagangan adalah maskapai dagang Inggris VOC.
Pada 1780, pecah perang antara Belanda dengan Inggris. VOC kemudian mengalami krisis keuangan yang hebat sehingga semua kamer di Holland terpaksa meminta penangguhan pembayaran. Hanya Kamer Zeeland yang masih bertahan, meskipun berutang besar pada Kamer Amsterdam.
VOC yang awalnya digdaya menjadi tidak dapat bertahan tanpa bantuan dari pemerintah Belanda. Pemerintah Belanda menjamin pembayaran pelunasan utang lama dan bunga utang yang baru. Selain itu, pada 1790, diangkat sebuah jabatan bernama Staatscommissie yang bertugas melakukan supervisi politik.[ ]
Belanda kemudian diduduki oleh pasukan Prancis pada 1795 dan sebuah pemerintahan protektorat didirikan. Pemerintahan baru ini membubarkan VOC pada 31 Desember 1799 dan asetnya diambil alih pemerintah Belanda.[ ]