Inilah empat fakta bertambahnya dua pasien baru positif virus corona yang ada hubungannya dengan pasien asal Depok. Juru bicara pemerintah untuk penanganan viruscoronaAchmad Yuriantomengatakan, total ada empat pasien yang saat ini positif tertular viruscorona. "Ini kami dapatkan dua orang positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan 4," ujar Yuri dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Saat ini, kedua pasien baru tersebut telah mendapat perawatan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Berikut ini sejumlah fakta soal perkembangan kondisi terkini pasien yang dinyatakan positifCovid 19tersebut: Achmad Yurianto menyatakan, kondisi pasien kasus 3 dan 4 yang positif tertular viruscorona sama seperti saat pasien kasus 1 dan 2 diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
"Pada waktu kasus 1 dan 2 masuk enam hari yang lalu kondisinya sama seperti yang sekarang kasus 3 dan 4," kata Yuri dalam wawancara dengan Kompas TV, Jumat (6/3/2020). Saat ini, kondisi keduanya cukup stabil. Mereka tidak membutuhkan bantuan oksigen untuk memperlancar pernapasan serta tidak dipasang infus.
"Keluhannya batuk, pilek, ada demamnya juga. Demamnya tidak tinggi hanya 37,6 (derajat celsius), makan juga bagus," ujarnya. Menurutnya, pada perkembangan terakhir suhu badan pasien kasus 3 sekitar 37,6 derajat celcius. Sementara itu suhu badan pasien kasus 4 37,7 derajat celcius.
Yuri menjelaskan, dua orang itu masih mengalami batuk dan pilek. Akan tetapi, mereka mengaku tidak ada keluhan sesak napas. "Sehingga, kami berharap kondisi ini bisa diintervensi agar dalam waktu dekat bisa jadi lebih baik," ujar Yuri. Yuri mengungkapkan empat pasien yang positif tertular viruscoronaberasal dari klaster yang sama di Jakarta.
Dia lantas menjelaskan kronologis klaster yang dimaksud. Awalnya, kata Yuri, terdapat dua orang pasien positif Covid 19 yakni Pasien 1 dan Pasien 2. Pasien 1 diketahui terpapar viruscoronadari warga negara Jepang di sebuah acara dansa di Jakarta.
Pasien 1 kemudian menularkan ke Pasien 2 yang merupakan ibunya. Pemerintah lalu menelusuri orang orang yang terlibat kontak jarak dekat atau close contact dengan pasien kasus 1 dan kasus 2. Namun, setelah dikerucutkan, hanya 20 orang yang terlibat kontak. Dari 20 orang tersebut, hanya tujuh orang yang terlibat close contact .
Dari tujuh orang tersebut lantas ditetapkan status suspect . Lalu, dua di antaranya positif dinyatakan mengidap Covid 19. "(Mereka pasien kasus 3 dan 4) kontak tracing dari kasus nomor 1 dan 2. Artinya ada kontak dekat dengan nomor 1 dan nomor 2," ujar Yuri. Achmad Yurianto menuturkan, dua pasien positif Covid 19 memiliki kontak jarak dekat ( close contact ) dengan pasien Kasus 1.
Hal itu berdasarkan penulusuran ( tracing ) yang melibatkan Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN). Menurut Yuri, setelah temuan kasus positif Covid 19, pemerintah melakukan penelusuran di titik tempat kegiatan Pasien Kasus 1 dan Pasien Kasus 2. "Kita melakukan penelusuran mencari, mengidentifikasi orang orang yang kontak dekat dengan dua kasus yang pertama, kasus 1 dan 2," ujar Yuri.
Seperti diketahui, Kasus 1 memiliki riwayat kontak dengan warga negara Jepang yang diketahui positif mengidap Covid 19 setibanya di Malaysia, di sebuah restoran di Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta dibantu Polri dan BIN kemudian mengidentifikasi 80 orang yang berada di restoran tersebut di hari keberadaan WN Jepang dan Pasien Kasus 1.> "Dari 80 orang ini dikecilkan, karena enggak berada di ruangan, akhirnya mengerucut menjadi 20 orang," ujar Yuri.
"Dari 20 didalami lagi sedekat apa kontaknya. Ternyata dari 20 ini oleh Dinkes DKI dikerucutkan jadi tujuh orang," ujar dia. Ke tujuh orang ini kemudian dibawa ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, untuk diobservasi. Mereka, kata Yuri, memiliki gejala hampir serupa, yakni influenza ringan.
Setelah observasi, dua dari tujuh pasien ini dinyatakan positif. Sementara itu, Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril menyampaikan informasi terkini seputar pasien yang tertular viruscoronayang saat ini menjalani isolasi di rumah sakit itu. Dia menyampaikan kondisi kesehatan dari pasien kasus 1 dan kasus 2.
"Saya jelaskan keadaan pasien dari hari ke hari, sampai hari ini tidak demam, tidak sakit tenggorok, tidak sesak nafas. Cuma batuk kecil," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Jumat (6/3/2020). Ia menyampaikan penyembuhan batuk terhadap pasien Covid 19 cenderung lebih lama karena virus ini menyerang saluran pernapasan. Kedua pasien tersebut terpantau bisa berkomunikasi dengan baik menggunakan ponsel.
Diketahui, dua pasien itu adalah pasangan ibu (64) dan anak (31) warga Depok yang tertular dari warga negara Jepang. Pasien 1 dan WN Jepang tersebut berada dalam acara yang sama pada 14 Februari 2020. Adapun pasien 2 tertular dari pasien 1 karena kontak jarak dekat saat merawat pasien 1.
Sebagian artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul