Skip to content
If you love life, don’t waste time, for time is what life is made up of.

Colored Jam

Inspirasi Travel Teknologi Lifestyle

  • Home
  • About Us
  • Contact Us
  • Travel
  • Techno
  • Tips & Trick
  • AshefaNews.com
Menu

Viral di Medos! Kisah Nenek Suminah Hidup Sebatang Kara di Jakarta, Kini Tak Jualan Karena Sakit

by adminPosted on March 11, 2020

Suminah atau kerap disapa nenek Suminah merupakan , donat dan buah asal Surabaya, Jawa Timur. Ketika tubuhnya sehat, ia biasa berjualan di Jalan Bangka VII dalam, , . Kisah perjuangannya yang masih berdagang pun pernah ada di sejumlah media sosial.

Namun, sekira 10 hari belakang, nenek menuturkan sudah tak berjualan dan terbaring lemah di kontrakannya, Jalan Bangka Barat IV RT 12/7, akibat sejumlah penyakit yang ia rasakan. Kendati demikian, nenek mengatakan sangat bersyukur karena dipertemukan dengan sesama pengontrak yang baik dan menyayanginya. Bahkan sudah menjaga dan merawatnya seperti keluarga sendiri.

Selama dirinya sakit, ia diurus oleh Komar dan istrinya, Umi Salamah (53) yang mengontrak juga di dalam rumah itu. "Nenek enggak bisa ngomong banyak, sakit," katanya sambil memegangi bagian perutnya. Salamah menjelaskan jika nenek sudah 10 hari mengeluhkan pinggang dan kakinya sakit.

Kemudian pada bagian ulu hatinya terasa nyeri sehingga makannya menjadi tak teratur. "Ada kayaknya 10 hari sudah enggak jualan. Makanya saya yang urusin nenek. Makannya, beli obat dan yang saya bisa bantu aja. Padahal belum lama masih jualan," lanjutnya. Melihat kondisi nenek yang seperti itu, Salamah merasa sedih.

Pasalnya, ia, suami dan anak anaknya sudah menganggap nenek sebagai keluarganya sendiri. Sehingga tak jarang nenek sering berbagi cerita kepada dirinya. "Saya nganggap nenek kayak ibu saya sendiri. Lihat dia begini sedih juga. Apalagi dia bilang suaminya sudah enggak ada. 2 anaknya sudah meninggal sejak kecil," katanya.

"Jadi buat kehidupan sehari hari, nenek jualan makanan itu. Kalau untungnya saya kurang tahu. Yang jelas kalau peyek di anatar tiap sore dan dia langsung bayar. Sementara buahnya dia ambil di orang pas pagi pagi sudah keluar rumah. Saya ajak ke kampung dan Surabaya juga enggak mau," tambahnya. "Nenek mau ke Surabaya?" tanyanya kala itu. "Surabaya ke rumah siapa? Mau hidup mati (meninggal) di sini," balas nenek.

Sejak saat itu, Salamah tak pernah menyinggung soal Surabaya kepada nenek. Ia dan suaminya pun memutuskan agar nenek tak lagi membayar kontrakan perbulannya. Sehingga, nenek berdagang hanya untuk kehidupan sehari harinya saja.

"Nenek paling beli makan sendiri. Pampers dan lainnya juga dia yang beli sendiri. Mungkin enggak enak kali ya. Jadi saya hanya bantu sebisa saja aja. Termasuk ketika kondisinya sedang sakit," jelasnya. Saat ini, nenek sudah diberikan resep oleh dokter dan ia sudah meminum obat tersebut. Hanya saja kondisinya belum menunjukan perubahan dan ia masih mengeluhkan sakit di sejumlah bagian tubuhnya.

"Sudah ditawari untuk di rawat di Puskesmas sama bu RT tapi dia (nenek) enggak mau. Katanya sudah minum obat. Saya hanya berdoa agar nenek kembali sehat dan bisa kembali beraktivitas seperti biasa," tandas Salamah

Posted in UncategorizedTagged metropolitan, nenek, news, pomprov dki jakarta, warga miskin

Post navigation

Usai Diperiksa KPK, Mantan Kalapas Sukamiskin Tak Banyak Berkomentar
RSPI Tegaskan Pemantauan Pasien yang Sudah Pulang Menjadi Tanggung Jawab Dinas Kesehatan

Related Post

  • Cara Mengatasi Rambut Bercabang
  • Ahli Satwa asal Australia Sebut Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu Sulit Ditangkap
  • Publik Idamkan Tentara Jadi Pemimpin Nasional Kondisi Keamanan Negara Menurun Saat Covid-19
  • Polisi Perlu Selidiki Kejagung Terbakar atau Dibakar Politikus Gerindra
  • BREAKING NEWS Gedung Kejaksaan Agung RI Terbakar Hebat Malam Ini
  • Pasangan Suami Istri Tewas di Lokasi Setelah Tertabrak Kereta Api di Pepedan Tegal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Colored Jam Copyright © 2023 • Theme by OpenSumo